-->

Ternyata Inilah Alasan Jika Jarak Usia Menjadikan Hubungan Cintamu Abadi Selamanya

"Selalu ada pengecualian untuk setiap 'aturan', yang perlu diingat adalah berkencan dengan seseorang yang jarak usianya 10 tahun lebih tua atau lebih, akan memberikan tantangan. Sekarang atau nanti, tantangan tersebut akan dihadapi oleh setiap pasangan yang menjalaninya." -Seth Meyers

Salah satu quote cinta yang paling sering kita dengar adalah "Cinta itu buta". Ya, pernyataan itu seringkali ditujukan pada mereka yang sedang dimabuk asmara dengan mengesampingkan hal-hal yang dianggap 'timpang' oleh masyarakat di sekitarnya. Salah satunya adalah perkara usia.



1. Kebanyakan wanita akan jatuh hati pada pria yang lebih tua. Apa sih alasannya?

Memang sih, kebanyakan para wanita akan jatuh hati pada pria yang lebih tua. Alasannya sederhana, pria yang lebih tua lebih ngemong dan mengayomi daripada yang seumuran atau lebih muda. Sementara pria pun biasanya mencari wanita yang lebih muda agar gairah hidupnya tetap berapi-api dan tidak pernah terasa tua. Selain dua contoh ini, masih ada rupa-rupa hubungan cinta yang lain, misalnya pria menyukai wanita lebih tua atau wanita yang menyukai pria lebih muda.

2. Ternyata jarak usia antara pasangan turut mempengaruhi kelanggengan hubungan sepasang kekasih, apakah benar?

Menurut studi terhadap 3.000 orang yang dilakukan Andrew Francis dan Hugo Mialon, dua orang professor dari Department of Economics Emory University di Atlanta, semakin dekat jarak usia pasangan, maka semakin minim kemungkinannya untuk bercerai. Dilansir dari Marketwatch.com, jarak usia satu tahun berpotensi cerai sebanyak tiga persen saja. Sementara jarak usia lima tahun berpotensi cerai 18 persen, jarak usia sepuluh tahun menyentuh angka 39 persen dan mengejutkan, jarak usia 20 tahun menyumbang potensi angka sebanyak 95 persen.

3. Perbedaan usia menjadi salah satu potensi perceraian, bagaimana bisa?

Pasangan yang berbeda generasi bisa jadi memiliki perbedaan kultur dan gaya hidup. Misalnya, perbedaan selera musik, film dan gaya pertemanan antara generasi 70-an dengan generasi 90-an. Hal ini juga menyangkut cara pandang pasangan terhadap seks. Pada usia keemasan, wanita sedang 'mekar-mekarnya' untuk urusan ranjang. Jika ia memiliki pasangan yang usianya, katakanlah 20 tahun lebih tua, saat sang wanita berusia 30 tahun, sang suami sudah menginjak usia 50 tahun. Bisa jadi, untuk hal kepuasan seksual, sang suami tak mampu lagi memuaskannya. Secara biologis, fungsi seksual suami sudah menurun bukan?

4. Apakah berpengaruh jarak usia terhadap kelanggengan hubungan dengan pasangan?

Berdasarkan penelitian dan argumen-argumen di atas, memang jarak usia antara satu hingga lima tahun adalah yang ideal karena minim risiko perceraian terkait generation gap yang diutarakan di atas. Tetapi hal ini pun juga tidak saklek, karena masih ada faktor-faktor lain yang mengikutinya, misalnya kepribadian, preferensi, serta bagaimana pasangan memiliki pandangan hidup yang sama dan berbeda, yang tidak ada kaitannya dengan umur. Memang tidak ada hubungan yang mulus-mulus saja, termasuk urusan berkompromi tentang hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai dan kebiasaan kita.

Kalau kamu sendiri, lebih memilih berpasangan dengan orang yang jarak usianya jauh atau tidak?

Previous
Next Post »